jantung dan pembuluh darah


Struktur dan Fungsi Jantung serta Pembuluh Darah Manusia


Struktur dan Fungsi Jantung serta Pembuluh Darah Manusia
Amongguru.com. Jantung dan pembuluh darah merupakan organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Jantung merupakan salah satu organ tubuh pada manusia yang memiliki fungsi vital, karena jantung bertugas untuk memompa darah.
Lancar tidaknya peredaran darah ke seluruh tubuh ditentukan oleh kemampuan jantung dalam memompa darah.
Sedangkan pembuluh darah merupakan media mengalirnya dari keluar atau masuk ke jantung.
Berikut ini ulasan mengenai struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah manusia dalam sistem peredaran darah.

1.  Jantung

Darah dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat organ yang berperan sebagai pemompa darah yang disebut dengan jantung.
Jantung terletak di antara kedua paru-paru dan di tengah rongga dada agak ke kiri. Ukuran jantung sekitar genggaman tangan sebelah kanan dengan berat sekitar 200-425 gram.
Mekanisme kerja dari jantung mirip seperti pompa yang akan memberikan tekanan pada pembuluh darah agar darah selalu mengalir di dalam tubuh.
Jantung berdetak kurang lebih seratus ribu kali setiap hari dan mampu memompa darah sekitar 7.500 liter darah
Jantung terdiri atas empat ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan, serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik (ventrikel) kanan.
Serambi jantung terletak pada bagian atas, sedangkan bilik jantung terletak di sebelah bawah. Darah dari seluruh tubuh, akan masuk pertama kali ke serambi kanan sehingga darah dalam serambi kanan banyak mengandung CO2.
Dari serambi kanan, darah akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik serambi kanan, darah akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan.
Darah yang ada dalam bilik kanan, dipompa oleh bilik kanan melewati arteri pulmonalis menuju paru-paru agar CO2 dalam darah terlepas dan terjadi pengikatan O2.
Darah dari paru-paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga darah dalam serambi kiri banyak mengandung O2.
Darah dari serambi kiri akan turun melalui katup bikuspidalis menuju bilik kiri. Bilik kiri akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta.
Jantung harus selalu berdenyut agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Hal tersebut penting agar sel-sel tubuh selalu mendapat pasokan O2 dan nutrisi.
Darah yang mengalir dengan lancar juga akan membawa zat sisa hasil metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh.

2.  Pembuluh Darah

Pembuluh darah manusia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah masuk ke jantung.
Arteri berisi darah yang mengandung oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis. Vena berisi darah yang banyak mengandung karbondioksida, kecuali vena pulmonalis.
Ujung arteri dan vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang dinamakan pembuluh kapiler.
Pada pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbondiosida antara darah dengan jaringan tubuh.
Berikut ini tabel perbedaan antara pembuluh arteri dengan pembuluh vena.

Frekuensi Denyut Jantung

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung, antara lain aktivitas tubuh, jenis kelamin, suhu tubuh, usia, dan komposisi ion.
1. Kegiatan atau aktivitas tubuh
Orang yang melakukan banyak aktivitas memerlukan lebih banyak sumber energi berupa glukosa dan oksigen dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran. Untuk memenuhi kebutuhan energi, maka jantung harus memompa darah lebih cepat.
2. Jenis kelamin
Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki. Pada kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara 72 – 80 denyutan per menit, sedangkan denyut jantung laki-laki berkisar antara 64 0 – 72 denyutan per menit.
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi tubuh, maka semakin cepat frekuensi denyut jantung. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan peningkatan pasokan O2 dan pengeluaran CO2.
4. Usia
Semakin bertambahnya usia, maka semakin rendah frekuensi denyut jantung seseorang. Hal ini berhubungan dengan semakin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
5. Komposisi ion
Berdenyutnya jantung secara normal tergantung pada keseimbangan komposisi ion di dalam tubuh. Ketidakseimbangan ion dapat menyebabkan bahaya bagi jantung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Sistem Gerak Manusia

Penerapan dan Manfaat Prinsip Bidang Miring